Ketidakpastian Harga Baru BBM Ganggu Psikologis Masyarakat
Rabu, 24 April 2013 – 14:41 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo tak menampik anggapan bahwa tarik ulur kebijakan pemerintah dalam mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) berdampak pada perubahan perilaku konsumsi masyarakat. Perubahan perilaku itu mulai terlihat dalam beberapa minggu belakangan, di mana masyarakat berbondong-bondong ke SPBU untu membeli BBM bersubsidi.
"Masyarakat secara psikologi memang terpengaruh karena ada rencana harga akan berubah. Banyak yang isi BBM untuk kendaraannya sampai penuh karena takut harganya akan naik," ujar Susilo di Jakarta, Rabu (24/4).
Baca Juga:
Namun menurutnya, hal itu hanya karena persoalan psikologis saja. Misalnya kedaraan umum yang ikut antre, padahal tokh nantinya harga yang diberlakukan untuk angkutan publik tetap harga yang berlaku saat ini.
"Ya itu psikologis saja. Orang yang bensinnya belum habis tapi ikut-ikutan mengisi bensin di SPBU. Kendaraan umum juga ngapain ikut-ikutan antre, wong harganya tetap kok," imbuhnya.
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo tak menampik anggapan bahwa tarik ulur kebijakan pemerintah dalam
BERITA TERKAIT
- UNIDA Gontor Perkuat Penelitian Cryptocurrency lewat Kolaborasi Lintas Institusi
- Catat, Pemerintah Putuskan Tak Perpanjang Diskon Tarif Listrik di 2025
- Cerita Arief Rahman, Sukses Berdayakan Warga & Buka Lapangan Pekerjaan
- Proyek Hilirisasi Timah Rp 1,2 Triliun Resmi Dimulai di Batam
- Bank Mandiri Dukung Penguatan Gizi Nasional Lewat Kredit Pertanian hingga Pengolahan Pangan
- Indonesia-India Sepakati Penyelesaian Isu Teknis untuk Dorong Perdagangan Kedua Negara