Ketidakpuasan Terhadap Jokowi Dipicu Naiknya Harga Kebutuhan Pokok
jpnn.com, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia mengungkapkan angka ketidakpuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencapai 27,1 persen.
Hal itu seperti tertuang dalam survei teranyar Indikator Politik Indonesia berjudul Kinerja Presiden, Elektabilitas Bakal Calon Presiden dan Partai Jepang 2024.
"Total ada 27 persen yang tidak puas," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Rabu (4/1).
Indikator Politik Indonesia kemudian membeberkan penyebab responden merasa tidak puas dengan kinerja Jokowi.
Harga kebutuhan pokok meningkat menjadi alasan tertinggi responden tidak puas terhadap kinerja kepala negara dengan angka 27,2 persen.
Urusan bantuan tidak merata menjadi alasan kedua yang membuat responden tidak puas terhadap kinerja kepala negara dengan angka 26,9 persen.
"Ada yang merasa tidak puas karena bantuan pemerintah tidak merata, tidak kebagian. Nah ini trennya," ujar Burhanuddin.
Alasan berikutnya yang memicu responden tidak puas dengan kinerja Jokowi, yakni kurang berpihak kepada rakyat kecil (7,5 persen), kemiskinan tidak berkurang (5,3 persen), hingga ketimpangan pendapat (4,0 persen).
Ketidakpuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencapai 27,1 persen yang satu di antaranya dipicu kebutuhan pokok meningkat.
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar
- Presiden Prabowo Bawa Bobby Tinggal di Istana Negara, Lihat Tuh