Ketika Amien Rais dan Zulkifli Hasan Besanan
SBY-Hatta Jadi Saksi, Maskawin 13 Keping Emas
Minggu, 09 Oktober 2011 – 06:09 WIB

Foto: Ist/JPPhoto
Fakta tersebut tak urung memunculkan istilah yang agak nakal. Yakni, "pernikahan politik". Tapi, Mumtaz Rais langsung mementahkan hal itu secara halus. Di hadapan wartawan, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PAN itu memuji istrinya habis-habisan.
"Dari fisik, cantik. Yang lebih utama, dia muslimah yang sangat rajin. Rajin membaca, rajin olahraga, dan tepat waktu. Rajin cuci piring juga kapan-kapan," kata Mumtaz, lantas terkekeh. Futri Zulya Savitri yang duduk di sebelah Mumtaz ikut tertawa lepas dengan pipi agak kemerahan. Menurut Mumtaz, dirinya bersama istri berencana umrah dalam waktu dekat. Dari Tanah Suci, perjalanan "bulan madu" akan diteruskan ke Athena, Yunani.
Mengapa memilih negara itu? "Sekarang ini kan Eropa Timur lagi krisis, termasuk Yunani. Mungkin di sana (barang) lagi murah-murah," canda pria kelahiran Jogjakarta, 17 September 1983, itu.
Prosesi akad nikah Mumtaz dan Futri berjalan lancar. Tampil serasi dalam besutan kebaya putih, acara digelar dengan nuansa adat Lampung -sesuai dengan asal Zulkifli Hasan. Saat itu gelar kehormatan sekaligus diberikan kepada dua mempelai oleh para pemangku adat. Mumtaz diberi gelar adat Raden Perwiranegara, sedangkan Futri bergelar Raden Ratu Kesuma. "Pemberian gelar adat ini disesuaikan dengan garis keturunan," kata pembawa acara.
Amien Rais dan Zulkifli Hasan resmi besanan. Kemarin Ahmad Mumtaz Rais, putra ketiga Amien, mempersunting Futri Zulya Savitri, putri sulung Zulkifli.
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif