Ketika Anak-anak H Widayat Berebut Warisan sang Maestro
Demi Uang, 141 Lukisan Berpindah Tangan
Selasa, 15 Januari 2013 – 06:08 WIB
Tak lama kemudian PT H Widayat berganti pimpinan. Jabatan direktur yang semula dipegang Hendro Wardoyo berganti Wicaksono Adi, anak pertama dari istri kedua. Tapi, pergantian pucuk pimpinan itu juga tidak membuat perubahan berarti. PT H Widayat justru semakin bangkrut karena biaya operasional yang tinggi. "Operasional ini termasuk untuk menggaji para komisaris," kata Purnomo.
Konflik di antara anak keturunan Widayat terus meruncing. Sebagian beranggapan bahwa lukisan di museum adalah warisan yang berhak dimiliki setiap anak. Sebagian yang lain beranggapan aset museum tidak bisa diperjualbelikan atau dipindahtangankan.
Pada 2010 beberapa anak Widayat mengambil 25 lukisan di museum. Saat itu Purnomo melaporkan pengambilan lukisan tersebut sebagai bentuk pencurian. "Lukisan-lukisan itu dijual dan uangnya dibagi untuk anak-anak Bapak, kecuali saya," ungkapnya.
Dia menaksir, 25 lukisan milik ayahnya itu laku sekitar Rp 7 miliar. Harga yang pantas untuk lukisan-lukisan karya sang maestro.
ANDAI saja H Widayat masih hidup, mungkin dia kini dirundung malu dan sedih. Pasalnya, anak-cucunya beramai-ramai berebut harta warisan yang ditinggalkan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408