Ketika Anak-Anak Menjadi Pelaku Kejahatan
Dulu Dominan Pencabulan, Kini Makin Beragam

’’Mengapa begitu? Tentu agar anak-anak bisa menyalurkan energi secara positif. Kesempatan untuk berbuat menyimpang bisa diminimalkan. Masyarakat juga bisa turut mengawasi pergaulan anak-anak di lingkungannya,’’ kata Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti.
Meningkatnya jumlah anak-anak yang terlibat kriminalitas juga didorong kurangnya perhatian masyakarat dan pemerintah. Penyebab lainnya, tentu minimnya ruang bagi mereka untuk mengekspersikan atau menyalurkan energi positif. ’’Semua memang harus bersinergi. Kita semua tentu tidak ingin melihat makin banyak anak yang terlibat tindak pelanggaran hukum,’’ tutur Suparti.
Apalagi, sebagaimana yang dipaparkan Sumaryono sebelumnya, jenis pelanggaran oleh anak-anak kian beragam. Mereka tidak hanya terlibat tindak pencabulan, kejahatan jalanan, dan pencurian motor. Tapi, terdapat pula pelaku penggelapan motor dan perjudian. Tahun ini polisi juga menangani empat siswi SMP yang menganiaya sekaligus mencuri barang milik teman-temannya. (fim/c14/nw)
KRIMINALITAS bukan lagi domain orang-orang dewasa. Makin banyak anak yang justru bertindak kejahatan. ***** Dunia anak-anak adalah dunia bermain.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengakuan Guru Ngaji Cabuli Santri di Tulungagung Bikin Naik Pitam
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka
- Penemuan Mayat Wanita Tanpa Kepala Bikin Geger Warga Serang
- Oknum Polisi Aipda AD Dipecat Gegara Berbuat Asusila pada Ibu Mertua
- Curi Gardan Mobil Truk, Pria di Banyuasin Ditangkap Polisi
- Polsek Indralaya Tangkap Pelaku Penganiayaan di Ogan Ilir