Ketika Anjing Kintamani Resmi Jadi Ras Anjing Indonesia Pertama
Fisik Istimewa, Dibanderol Rp 25 Juta
Selasa, 28 Februari 2012 – 00:08 WIB

Drh Pudji Raharjo dan anjing hitam Kintamani. Foto : Miftahuddin/Radar Bali/JPNN
Perjuangan untuk mendapatkan pengakuan AKU tidak mudah. Itu berawal ketika anjing kintamani diakui oleh Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) pada 2006. Setelah itu, salah seorang penggemar anjing kintamani di Belanda, Wenny E. Ressang, mendaftarkan anjing tersebut ke AKU. Tetapi, upaya itu ditolak karena pendaftaran wajib dari daerah asal.
Juni 2011 AKU melakukan kongres di Korea Selatan (Korsel). Momen tersebut dimanfaatkan oleh Ketua Umum Perkin Suntono untuk memperjuangkan status anjing kintamani. "Sulitnya minta ampun, usul itu harus benar-benar detail. Masalah titik koma saja jadi masalah," ucap Putu.
AKU merespons dengan mengirimkan wakil ke Bali. Utusan itu bernama Ichiro Ishikawa. Pria asal Jepang tersebut melakukan pemantauan di Bali pada 13?17 Januari lalu. Ichiro bahkan datang langsung ke Sukawana dan Pekaten, Kintamani, untuk melihat bahwa masih ada anjing yang lahir di gua atau lahir secara tradisional.
"Ada jejak kaki anjing di semen yang lumutan. Mungkin beberapa tahun silam saat diplester ada anjing kintamani yang lewat. Sehingga saat kering, ada jejak anjingnya. Nah, jejak kaki anjing itu juga didokumentasikan," ungkap Putu.
Ras anjing kintamani kini layak disejajarkan dengan anjing-anjing kondang macam herder atau rottweiler. Pamor anjing kintamani meningkat setelah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu