Ketika Bamsoet Ngobras Bareng Petani Bule Indry Septinawati
Dorong Generasi Muda Majukan Sektor Pertanian

"Usahanya tersebut juga menjadi berkah bagi warga sekitar karena bisa membuka banyak lapangan pekerjaan. Alam selalu memberikan banyak manfaat bagi manusia. Karena itu kita harus bersinergi antara kehidupan manusia dengan alam," kata Bamsoet.
Ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menuturkan, perjalanan Mbak Bule menjadi petani bermula dari vonis dokter yang menilainya kekurangan vitamin D, sehingga membuat dia harus banyak beraktivitas di luar ruangan.
Setelah memilih bertani, kata Bamsoet, Mbak Bule mengaku selain bagus bagi kesehatan fisik, juga membawa perubahan positif di jiwa dan emosinya.
"Hijrah dari sosialita menjadi petani ternyata membawa berkah tersendiri. Selain tidak ada lagi tuntutan pergaulan, juga mengajarkan dirinya menyatu dengan alam," urai Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, Mbak Bule juga menekankan bahwa rumah atau tempat tinggal masyarakat urban sangat bisa dijadikan lahan pertanian.
Indekos dengan lahan terbatas sekalipun juga bisa dijadikan lahan pertanian.
Mbak Bule mengajarkan cara menyiasati lahan terbatas hanya dengan mengambil pot ukuran 35 cm atau 40 cm, bisa ditanami kacang panjang, kemudian rambatkan pakai tungkai bambu. Di bagian bawah pot, bisa ditanam kangkung atau pakcoi.
"Prinsipnya, selama ada tempat yang bisa diisi tanah, di sana pula ada ruang untuk berkebun," pungkas Bamsoet.
Bamsoet mengapresiasi keinginan Mbak Bule menggeluti dunia pertanian. Sebab, saat ini hanya sedikit generasi muda yang mau menjadi petani.
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda
- Neng Eem Puji Keputusan Presiden Prabowo yang Umumkan Ojol dapat THR
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Regenerasi demi Keberlangsungan Seni Ukir Jepara
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban