Ketika Banyuwangi Punya Bandara dan Penerbangan Komersial
Makan Korban Dua Bupati, Terealisasi di Tukang Jahit
Kamis, 30 Desember 2010 – 08:23 WIB
Tidaklah mudah mewujudkan bandara itu. Gara-gara pembangunan bandara tersebut, dua mantan bupati Banyuwangi harus rela ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Bupati Samsul Hadi menjadi tersangka pada proses pengadaan lahan pada 2002?2005. Dalam sidang di pengadilan, bupati pertama pada era otonomi daerah itu divonis bersalah dan harus menjalani hukuman enam tahun penjara.
Selain Samsul, mantan Bupati Ratna Ali Lestari menjadi tersangka dalam pembahasan lahan 2006?2007. Hanya, hingga saat ini Ratna belum menjalani proses hukum di pengadilan hingga purnatugas dari jabatan bupati.
Bukan hanya mantan bupati. Beberapa pejabat teras pemkab juga terseret menjadi terpidana dalam pembebasan lahan mulai 2003 hingga 2007. Mereka adalah mantan Sekkab Sudjiarto, mantan Kabag Umum Bambang Wahyudi dan Budianto, mantan Camat Kabat Sugeng Siswanto, serta mantan Kabag Perlengkapan Sugiarto. Dua mantan kepala BPN, Nawolo Prasetyo dan Suharno, juga menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pembebasan lahan yang dinilai merugikan keuangan negara.
Gubernur Jatim Soekarwo menyampaikan apresiasi atas kerja keras Pemkab Banyuwangi dalam mewujudkan penerbangan dari Bandara Blimbingsari. Melalui pengoperasian bandara itu, dia optimistis Banyuwangi akan maju pesat. "Pengoperasian penerbangan ini merupakan produk pemikiran yang luar biasa dalam memenuhi harapan masyarakat."
Banyuwangi mencatat sejarah baru. Mulai kemarin (29/12), Bandar Udara Blimbingsari bisa melayani penerbangan komersial Surabaya-Banyuwangi dan Banyuwangi-Denpasar.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408