Ketika Cak Nun di Antara Penegak Hukum
Ragu Sedang di Tengah Pemberantas Korupsi atau Justru Bersama Koruptor
Sabtu, 01 Desember 2012 – 19:01 WIB

Budayawan emha Ainun Najib atau Cak Nun bersama Wakil Jaksa Agung Darmono, Ketua KPK Abraham Samad dan Wakapolri Komjen Nanan Soekarna dalam acara sarasehan budaya di PTIK, Jumat (30/11) malam. Foto: istimewa
Ada juga ucapan nyeleneh lainnya dari Cak Nun. Ia menyebut seandainya KPK cepat bubar, maka akan lebih baik bagi kemaslahatan ummat.
"Ya kalau KPK lebih cepat, lebih baik. Jika KPK tersebut bubar, maka itu berarti korupsi, kolusi serta nepotisme sudah tidak ada lagi di bumi Indonesia. Sesuatu yang tentunya diidamkan oleh seluruh manusia apapun di bumi pertiwi ini. Itulah yang kita idamkan, dan insya Allah hal itu bakal terwujud," tuturnya.
Tapi menurutnya, jika KPK masih ada berarti masih banyak juga koruptor yang berkeliaran. Ia menyatakan, KPK dan penegak hukum lain tak bisa bekerja sendiri, harus didukung oleh masyarakat. Usai berceramah, Cak Nun mengajak semua tamu yang hadir mendengarkan nyanyian lagu nasyid yang mengalun dari pemusik Kyai Kanjeng.
Sambil mendengarkan musik, beberapa nampan berisi ubi-ubian, pisang dan kacang rebus diedarkan kepada para tamu. Sarasehan ini juga diisi dengan suara merdu dari para polwan cantik yang memakai seragam kepolisian. Tak ketinggalan suara emas Novia Kolopaking ikut mewarnai renungan dan ceramah Cak Nun.
Jumat (30/11) malam, ada suasana beda di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Auditorium yang biasanya dipakai
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu