Ketika Calon Presiden RI Saling Lontarkan Klaim Palsu Dalam Debat
"Kemudian apabila sudah didapat informasi ini, maka beramai-ramai akan mendiskusikan apa memang ada kemungkinan lain di luar informasi yang sering didapatkan misalnya."
Inisiatif ini sendiri telah terjalin sekitar satu tahun dan dibentuk terinspirasi dari kebutuhan para jurnalis untuk memverifikasi informasi.
"Tetapi di saat yang sama mereka juga punya tantangan mengenai bagaimana menghadapi jurnalis-jurnalis banyak yang tidak mengindahkan proses-proses verifikasi tersebut, atau lebih mendahulukan kecepatan dalam pemberitaannya," jelas Anita.
Ia menyebut, kolaborasi ini bersifat longgar, artinya masing-masing media anggota punya keleluasaan untuk menerbitkan hasil pemeriksaan itu atau tidak.
Kelonggaran ini diakui Ketua AJI, Abdul Manan, sebagai kelemahan kolaborasi Cek Fakta.
"Pertanggung jawaban ke publik-nya memang masing-masing media. Karena itu pertanyaan soal kredibilitas akhirnya memang di masing-masing media. Itu pertanyan yang kami tidak mudah menjawabnya."
"Bagaimana tanggung jawab para inisiator ini jika medianya memilah-milah cerita?," sebut Manan kepada ABC.
Photo: Kolaborasi media untuk memeriksa kebenaran klaim yang dilontarka masing-masing Capres. (Twitter; @cekfaktacom)
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata