Ketika Cucu-Cucu Pramoedya Ananta Toer Membuat Band Tetralogiska
Upaya untuk Jaga Eksistensi Karya Opa
Kamis, 14 Juni 2012 – 00:14 WIB
Meski bukan cucu Pram, Inggit termasuk penggemar berat sastrawan yang keluar masuk penjara karena karya-karyanya yang dianggap "kiri" tersebut. Karena itu, dia amat senang bisa bergabung di band tersebut. Apalagi, dia bertemu Adit yang punya keahlian dalam membuat lirik-lirik lagu berdasar karya sastra opanya.
Dalam perjalanan, band itu akhirnya mempunyai sembilan personel, lima di antara mereka adalah cucu Pram sendiri. Mereka adalah Adit (vokal), Derry Prasstira (drum), Vicky Septian Rachman (midiboy), Angga Okta Rachman (gitar), dan Chyndhy Fernanda (kibor). Sedangkan empat anggota lainnya yang bukan cucu Pram adalah Inggit Suci Lestari (vokal), Dennis Pupu Tata (vokal), Alfian (lead guitar), dan Abdul Muiz (bas).
Selama tiga bulan mereka ngebut membuat album perdana. Tujuannya mengejar peringatan lima tahun meninggalnya Pramoedya. Ya, Tetralogiska ingin album perdana bertajuk Ciptakan Sejarah itu di-launching bersamaan dengan peringatan tersebut. Dan, sesuai target, album itu pun selesai pada akhir April 2011.
"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia mati meninggalkan sejarah. Itu kenapa kami beri judul album ini Ciptakan Sejarah," tambahnya.
Cara yang dipakai Aditya Prasstira untuk mengenang kehebatan sang kakek, sastrawan kenamaan Pramoedya Ananta Toer, sungguh unik. Dia membentuk band
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara