Ketika Cucu-Cucu Pramoedya Ananta Toer Membuat Band Tetralogiska
Upaya untuk Jaga Eksistensi Karya Opa
Kamis, 14 Juni 2012 – 00:14 WIB
Perjuangan untuk memberikan warna baru bagi penggemar Pramoedya itu juga bukan tanpa liku. Derry Prasstira, adik Adit, ingat betul, awal-awal perjalanan Tetralogiska ibarat kerja bakti. Semua dilakukan sendiri atas dasar persaudaraan dan penghargaan untuk sang kakek, Pramoedya Ananta Toer. Mulai saat rekaman, burning lagu ke dalam compact disc, mendesain album, printing cover CD, menempel, memotong hasil print, hingga pemasaran.
Hingga kini, mereka juga tidak punya manajer yang jelas untuk menangani semuanya. "Kami bekerja keras bersama-sama. Mungkin kelak ada manfaatnya," tutur Derry.
Dia sangat senang karena anggota Tetralogiska sejauh ini bisa memegang komitmen. Padahal, dia tahu, menyatukan sembilan kepala manusia tidaklah mudah. Hanya lantaran latar belakang yang sama, yakni keturunan dan penggemar Pramoedya-lah, yang membuat anggota band tersebut makin kompak."Kalau berantem, juga cepat akur lagi. Sebab, pada dasarnya, kami sudah dekat," tegasnya. (*/c9/c5/ari)
Cara yang dipakai Aditya Prasstira untuk mengenang kehebatan sang kakek, sastrawan kenamaan Pramoedya Ananta Toer, sungguh unik. Dia membentuk band
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara