Ketika Dahlan Iskan Syuting Sinetron Religi-Komedi
Awalnya Grogi, Akhirnya Menikmati
Jumat, 28 Juni 2013 – 01:01 WIB
jpnn.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mencoba mengasah kemampuannya di dunia akting. Hal itu dilakukannya setelah mendapat tawaran dari penulis skenario religi "Tiga Semprul Mengejar Surga". Seperti apa ketika Dahlan harus syuting sinetron?
Yessy Astrada, Jakarta
DIKENAL disiplin soal waktu, Dahlan pun on time datang ke lokasi syuting di Jalan Mandiri kawasan Cibubur, Rabu (26/6) lalu. Tanpa pengawalan khusus, ia datang sekitar 15 menit lebih awal dari jadwal syuting, yakni pukul 09.30 WIB, dengan ditemani satu orang stafnya dan satu orang supir pribadinya.
Awalnya bukan hal mudah bagi Dahlan untuk mengiyakan tawaran ikut main dalam sinetron. Pria asal Magetan itu sadar bahwa dirinya tak pandai berakting layaknya artin sinetron yang tiap hari menghiasai layar kaca. Satu-satu pengalaman yang dimiliki mantan Dirut PLN itu di bidang akting adalah menjadi bintang iklan sebuah produk jamu.
Namun setelah merenung kembali, Dahlan akhirnya bersedia menerima tawaran itu. Salah satu yang jadi pertimbangan Dahlan, karena sinetron yang juga bernuansa religi.
Terlebih, dalam sinetron religi besutan Rievy Indriasari itu, Dahlan memerankan sosoknya sendiri. Yakni menjadi seorang Menteri BUMN yang memiliki latar belakang sebagai seorang wartawan. "Mereka menilai akting saya di iklan kemarin cukup bagus," ucap Dahlan di sela-sela syuting.
Selama syuting, Dahlan pun tak mengenakan pakaian khusus atau bergonta-ganti baju. Untuk menjalani peran dari satu adengn ke adegan lain, Dahlan tetap mengenakan pakaian kesehariannya. Yaitu kemeja putih, celana bahan hitam dan sepatu sport andalannya.
Dahlan juga mengaku klop dengan sinetron religi ini lantaran dikemas secara ringan dan tidak terlalu serius. Tapi di awal syuting sinetron religi ini, ternyata Dahlan juga sempat grogi dan takut salah.
Namun akhirnya Dahlan mengalir saja saat proses syuting. Jiwanya yang kocak seolah klop dengan sinetron religi berbumbu komedi itu. "Ini kan sinetron komedi. Jadi gak perlu terlalu serius. Itu cocok dengan karakter saya yang suka mbanyol (becanda, red). Pertamanya ya deg-degan. Tapi alhamdulilah ternyata bisa," tuturnya.
Meski mengaku sempat mendapat kesulitan dalam berakting, Dahlan senang karena selama di lokasi syuting para lawan maiannya maupun dan kru sangat membantu saat pengambilan gambar. Selama syuting Dahlan terlihat enjoy karena kerap bercanda dengan lawan mainnya. Itu terlihat dalam suasana ketika syuting berlangsung. Dahlan juga terlihat akrab dan cepat berbaur dengan pemain lainnya, meski baru saja berkenalan.
"Saya tetap jadi menteri, tapi di sini saya jadi korban kekonyolan tiga semprul itu yang diperankan Gading Marten, Andika Pratama, dan Narji Cagur. Di sela-sela break kami sering bercanda," beber Dahlan.
Suami Nafsiah Dahlan itu pun mendapat pengalaman baru karena membintangi sinetron. Ternyata, syuting sineton menguras energi, satu hal yang sebelumnya tak pernah dibayangkan Dahlan.
"Kita harus menghormati apapun profesi itu. Banyak orang berpikir jadi artis itu gampang. Sebelum ini, saya juga sering menyangka kalau omongan artis yang bilang syuting melelahkan, itu cuma pura-pura. Ternyata memang melelahkan juga. Syutingnya memang sebentar, tapi menunggu giliran itu yang lama," papar Dahlan.
Meski demikian, Dahlan tak mau kesibukannya sebagai pejabat negara terganggu urusan syuting sinetron. Sebuah laptop dan tumpukan berkas pekerjaan ikut dibawanya ke lokasi syuting. Ia mendapat ruangan kerja di sebuah rumah yang dikontrak khusus untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai menteri. Rumah itu dikontrak berdekatan dengan lokasi syuting.
"Saya tetap bekerja, sebelum ke sini saya tadi sudah di kantor dari pukul 6 pagi. Pokoknya gak boleh sampai menganggu (pekerjaan-red). Itulah kenapa saya minta satu ruangan khusus buat saya kerja, kalau sedang menunggu," kata dia.
Lantas apa komentar orang lain tentang akting Dahlan? Sutradara Tiga Semprul Mengejar Surga, Rievy Indriasari, menyebut Dahlan cukup apik berakting di depan kamera. Bahkan setiap pengambilan adegan, kata Rievy, Dahlan bermain sangat total, sehingga jarang dilakukan take ulang sampai berkali-kali.
"Orangnya enak, gak pernah kayak menteri. Udah jadi kayak pemain beneran gitu. Skrip-nya Pak Dahlan itu satu scene ada 4 lembar, selama ini syuting selalu lancar. Pak Dahlan cepat beradaptasi orangnya," puji Rievy.
Selama syuting berlangsung, tambah Rievy, Dahlan tak banyak permintaan. Dia hanya meminta ruang khusus untuk mengecek beberapa pekerjaaannya.
"Awalnya jadi beban, itu hebatnya dia, kita sempat cabut-cabut jadwal, kalau ada kerjaan beliau selalu bilang dan pasti kalau sudah bekerja gak mau diganggu dulu," ungkap Rievy Indriasari.
Sementara Narji yang lawan main Dahlan juga penilaian tersendiri. Narji menyebut Dahlan mampu mencairkan suasana.
"Pak Dahlan orangnya seru, awalnya kita sempet gak enak mau isengin beliau karena jabatannya sebagai menteri. Tapi malah kita dibecandain duluan, hehehe," aku Narji, salah satu lawan main Dahlan di sinetron itu. (chi/jpnn)
">
Baca Juga:
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mencoba mengasah kemampuannya di dunia akting. Hal itu dilakukannya setelah mendapat tawaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara