Ketika Dua Istri Bupati Bersaing Berebut Suara dalam Pilkada Kediri
Haryanti Sementara Unggul, Nurlaila Tetap Optimistis
Kamis, 13 Mei 2010 – 08:13 WIB

Ketika Dua Istri Bupati Bersaing Berebut Suara dalam Pilkada Kediri
Keunggulan lain Haryanti, dia mendapat restu dan dukungan langsung dari suaminya, Sutrisno. Sementara itu, Nurlaila seolah dibiarkan jalan sendiri. Dalam berbagai kesempatan kampanye, Sutrisno berkali-kali menegaskan bahwa dirinya hanya mem-back up Haryanti.
Sementara itu, meski tidak didukung sang suami, Nurlaila pantang menyerah. Kepala Desa (Kades) Wates, Kecamatan Wates, tersebut terus menggalang dukungan dari warga, terutama di wilayah kekuasaannya. Dia juga blusukan ke pasar-pasar dan komunitas ibu-ibu di seantero kabupaten. "Saya harus tetap optimistis memenangkan pilkada ini," tegas Nurlaila mantap.
Persaingan dua istri bupati itu seolah memuncak saat kampanye terbuka. Dari empat putaran kampanye, Nurlaila dan Haryanti menggunakan dua lokasi yang sama. Yaitu, di Lapangan Sembak, Desa Grogol, dan Stadion Canda Bhirawa, Pare. Di dua lokasi tersebut, Nurlaila dan Haryanti seolah berlomba memikat warga. Dua perempuan yang sama-sama berjilbab itu berorasi dan memaparkan program-programnya dengan lantang.
Mental dua perempuan yang tengah memperebutkan jabatan suaminya itu semakin diuji dalam debat calon bupati (cabup) yang berlangsung Jumat (7/5). Nomor urut Nurlaila dan Haryanti yang berurutan membuat posisi keduanya di podium bersebelahan.
PEMUNGUTAN suara pilkada Kabupaten Kediri kemarin (12/5) seakan menjadi akhir persaingan dua istri Bupati Sutrisno, Haryanti dan Nurlaila, untuk
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu