Ketika Israel Kembali Tumpahkan Darah

Serangan atas 'Freedom Flotilla' Menuai Kecaman Dunia

Ketika Israel Kembali Tumpahkan Darah
PROTES - Warga Palestina membakar bendera Israel, dalam sebuah aksi protes keras terhadap serangan militer negeri yahudi itu atas misi kemanusiaan kemarin, di Pelabuhan Gaza. Foto: EPA.
:TERKAIT Bagaimanapun pembelaannya, yang jelas serangan Israel tersebut langsung menuai reaksi dari seluruh dunia. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut serangan itu sebagai "pembunuhan massal" atau "pembantaian". Abbas juga mengumumkan masa berkabung tiga hari. Bersama otoritas Palestina, dia menyerukan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengadakan pertemuan darurat. Seruan pertemuan darurat DK PBB juga dilontarkan PM Lebanon, Saad Hariri.

Reaksi keras lainnya datang dari Iran. Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengutuk serangan Israel itu sebagai "kejahatan rezim Zionis". Sementara Hamas, kelompok garis keras Palestina yang kini berkuasa di Gaza, mendesak dunia Islam untuk bangkit dan melawan Israel. Mesir mengecam tindakan Israel sebagai "aksi pembantaian". Sementara itu, parlemen Kuwait menyebut serangan Israel sebagai "kejahatan".

Sementara, komunitas Arab (Arab League) menyerukan balasan terhadap serangan Israel. Mereka juga menyuarakan protes dan unjuk rasa di semua negara. Para pemimpin muslim mengutuk serangan itu sebagai "kejahatan" dan "tidak manusiawi".

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan shock atas serangan Israel terhadap konvoi kapal yang mengangkut bantuan, berikut para aktivis pro-Palestina, jurnalis, serta anggota parlemen, di perairan internasional tersebut. "Perlu investigasi menyeluruh untuk menyelidiki bagaimana tragedi berdarah tersebut bisa terjadi," katanya. Dia juga mendesak Israel menjelaskan soal serangan tersebut.

JERUSALEM - Israel kembali berulah dengan tindakan kejamnya. Kontan, mereka pun menuai protes dan kecaman dari seluruh dunia. Hal itu terjadi setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News