Ketika Israel Kembali Tumpahkan Darah

Serangan atas 'Freedom Flotilla' Menuai Kecaman Dunia

Ketika Israel Kembali Tumpahkan Darah
PROTES - Warga Palestina membakar bendera Israel, dalam sebuah aksi protes keras terhadap serangan militer negeri yahudi itu atas misi kemanusiaan kemarin, di Pelabuhan Gaza. Foto: EPA.
Utusan dan pakar hak asasi manusia PBB malah meminta masyarakat dunia mengadili para pembuat kebijakan Israel. Richard Falk, utusan khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, menyerukan seluruh dunia untuk memboikot dan memberikan sanksi pada Israel.

"Masyarakat internasional perlu membawa (para pemimpin Israel) ke pengadilan, karena bertanggung jawab terhadap pembunuhan para aktivis perdamaian yang tidak bersenjata," katanya dalam pernyataan kemarin. "Israel bersalah karena perilakunya yang sangat mengejutkan, dengan menggunakan senjata mematikan atas warga sipil tidak bersenjata di kapal, di laut bebas. Di sana, yang berlaku kemerdekaan navigasi dan pelayaran," tambahnya.

Falk sering bertentangan sikap dan pendapat dengan pemerintah Israel terkait kebijakan terhadap Palestina. Dia sering mengkritik tajam pelanggaran HAM oleh Israel.

Di Eropa, kecaman terhadap Israel relatif lebih lunak. Uni Eropa menuntut agar Israel melakukan "penyelidikan menyeluruh". Sementara, beberapa negara Uni Eropa mendesak pertemuan darurat untuk membahas insiden tersebut. Tahta Suci Vatikan juga menyuarakan "duka mendalam dan keprihatinan" atas jatuhnya korban jiwa.

JERUSALEM - Israel kembali berulah dengan tindakan kejamnya. Kontan, mereka pun menuai protes dan kecaman dari seluruh dunia. Hal itu terjadi setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News