Ketika Istri Pertama dan Istri Kedua Pak Bupati Sama-sama Maju Pilkada
Bersaing di Baliho, Bersaing Pula Dekati Parpol
Sabtu, 27 Februari 2010 – 07:24 WIB

Baliho Nurlaila (paling kiri) dan Haryanti (paling kanan) di depan Kantor Pemkab Kediri, Jl. Soekarno-Hatta. (Foto: Sri Utami/Radar Kediri)
Di antara ribuan baliho yang berjajar di tepi-tepi jalan itu, dua yang menjadi perhatian utama masyarakat. Pertama, baliho bergambar sosok bernama Haryanti. Kedua, Nurlaila. Yang menarik perhatian bukan karena keduanya perempuan. Tapi, status mereka yang sama-sama istri Bupati Kediri Sutrisno. Haryanti istri pertama, sedangkan Nurlaila istri kedua. Beberapa baliho keduanya diletakkan berjajar oleh tim sukses masing-masing. Kesan yang muncul: dua istri itu saling bersaing di baliho.
Bukan hanya itu. Haryanti dan Nurlaila juga sering bersaing secara terbuka untuk mendekati parpol-parpol. Misalnya, saat ini mereka bersaing untuk mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra.
Sebelumnya, Nurlaila dan Haryanti juga mendekati Partai Hanura. Dan, rekomendasi jatuh kepada Haryanti. Gagal mendapatkan rekomendasi dari Hanura tak membuat Nurlaila berkecil hati. "Tidak masalah. Yang penting kami bersaing secara sehat," kata Nurlaila.
Tentang kekalahannya mendapat rekomendasi dari Hanura, Nurlaila menyatakan tidak mempermasalahkan. Selama ini ibu satu anak itu telah berusaha berkomunikasi intensif dengan struktural Hanura. Baik di tingkat DPC, DPW, maupun DPP. Tetapi, jika rekomendasi akhirnya jatuh kepada Haryanti, Nurlaila pasrah.
Karena suami tak lagi bisa menjadi bupati, sang istri pun berniat menggantikan. Maka, ikutlah dia dalam ajang pemilihan bupati (pilbup). "Pertarungan"
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu