Ketika Istri Pertama dan Istri Kedua Pak Bupati Sama-sama Maju Pilkada
Bersaing di Baliho, Bersaing Pula Dekati Parpol
Sabtu, 27 Februari 2010 – 07:24 WIB
Dengan statusnya itulah, ibu satu anak itu tidak mempermasalahkan ketika di banyak forum Sutrisno menegaskan mendukung Haryanti. Meski demikian, dia tetap pede (percaya diri) untuk maju. Untuk urusan finansial, Nurlaila mengatakan mendapatkan banyak bantuan dari saudara, teman, dan kolega. "Saya punya banyak teman Kades yang saat maju juga tidak minta jabatan kepada bupati," lanjutnya.
Nurlaila pun lantas mengeluhkan adanya diskriminasi terhadap dirinya. Misalnya, saat menggelar acara jalan santai. Perempuan yang 26 Januari lalu tepat berusia 49 tahun itu sering dipersulit saat mengurus perizinan. Bukan saat di kepolisian, melainkan ketika mengurus izin di kecamatan.
Jika sudah demikian, biasanya Nurlaila langsung menelepon Sutrisno. Dengan nada protes, dia meminta agar diperlakukan sama dengan bacabup yang lain. "Kalau saya sudah menelepon Bapak (Sutrisno), biasanya izin langsung diberikan," ceritanya, lantas tertawa.
Kini Nurlaila sedang berupaya mendapatkan dukungan lebih banyak dari parpol lain. Di antaranya, Golkar, Gerindra, dan PKS. Bagaimana jika seluruh parpol itu menjatuhkan rekomendasi kepada Haryanti" Nurlaila menyatakan tak gentar. Saat ini Nurlaila mengklaim sudah mempunyai modal dukungan dari PAN dan 23 parpol nonparlemen. Jika dijumlah, persentasenya sudah 17 persen atau melampaui batas minimal.
Karena suami tak lagi bisa menjadi bupati, sang istri pun berniat menggantikan. Maka, ikutlah dia dalam ajang pemilihan bupati (pilbup). "Pertarungan"
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408