Ketika JK dan Ical Bicara Soal Rekaman Setya Novanto, Kompak Gak Sih?
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, meminta MKD memanggil Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang mengklaim telah meminta izin Presiden dan Wapres sebelum melaporkan persoalan Ketua DPR Setya Novanto ke MKD.
“Ya MKD wajib mengundang pak Jokowi dan JK untuk klarifikasi klaim izin Presiden dan Wapres tersebut, mengingat ada juga klaim dari Menkopolhukam Pak Luhut Pandjaitan yang menyatakan Menteri ESDM Sudirman Said belum izin Presiden dan Wapres,” kata Nasir Djamil, Kamis (3/12/2015).
“Jangan sampai pak Sudirman Said ini juga mencatut nama Pak Jokowi dan Pak JK dalam melapor ke MKD. Kalau ini terjadi kan jadi persoalan di internal kabinet. Ada apa ini?,” kata Nasir.
Nasir mengharapkan, ada pengungkapan fakta sebenar-benarnya, jangan sampai ada yang ditutup-tutupi terutama pihak eksekutif yang terkesan tidak kompak bersuara. Lebih lanjut Nasir Djamil mendorong seluruh persoalan tersebut dapat diungkap ke publik secara terang benderang.
Politikus PKS ini juga mengingatkan bahwa Pemerintah melalui Menkopolhukam sebelumnya pernah menyerukan agar seluruh pihak tidak membuat gaduh perpolitikan, karena pemerintah sedang berfokus pada perbaikan ekonomi.
“Kalau sekarang dilihatkan kegaduhan diawali dari eksekutif, bukan legislatif, walaupun pihak yang diadukan adalah legislatif. Tentu ini kontradiksi dengan sikap pemerintah yang meminta agar tidak ada kegaduhan,” ujar Nasir.(fas/fri/jpnn)
JAKARTA – Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical) sama-sama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak