Ketika Kaum Waria Jakarta Gelar Doa Natal Bersama
Tampilkan Kesaksian Jemaat yang Pulih Jadi Laki-Laki
Rabu, 15 Desember 2010 – 00:00 WIB
"Mereka tinggal bilang, sukanya apa, kami yang bina," ujarnya. Dia menambahkan bahwa seluruh biaya pembinaan ditanggung yayasan.
Dari situ, secara perlahan pendekatan rohani lebih mudah dilakukan. Para waria mulai akrab dengan gereja dan berbagai aktivitas di dalamnya. Lama-kelamaan, mereka membentuk kelompok jemaat tersendiri. Bahkan, yang mengejutkan, beberapa waria kemudian meminta ingin dipulihkan kembali menjadi laki-laki.
Nani menuturkan, keinginan untuk kembali menjadi pria itu merupakan inisiatif para waria sendiri. "Kami tidak pernah memaksa mereka untuk menjadi pria kembali. Itu hak masing-masing," tegasnya.
Apa yang diajarkan kepada waria yang ingin kembali menjadi laki-laki? Nani menyatakan, pihaknya hanya mengajarkan nilai-nilai moral. Para waria juga diminta menceritakan latar belakang dan masa lalunya. Para pembina di yayasan bertugas menggali dan mencarikan jalan untuk menjadi laki-laki. "Kami meminta mereka menerima apa adanya. Kalau ada sesuatu yang kurang benar pada masa lalu, kami minta untuk dimaafkan," ungkapnya panjang lebar.
Komunitas waria Jakarta mengadakan acara doa bersama menjelang Natal. Mereka tidak hanya mengasah rohani, tapi juga membuka jalan baru untuk pulih
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408