Ketika Kolektor Lukisan Oei Hong Djien Meresmikan Museum Ketiga

Sampai Mati Tidak Akan Pernah Jual Koleksi

Ketika Kolektor Lukisan Oei Hong Djien Meresmikan Museum Ketiga
Oei Hong Djien (berbatik merah) menjelaskan tentang lukisan koleksinya kepada Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat peresmian museum OHD III di Magelang, 5 April 2012. Foto : Sugeng Deas/Jawa Pos

Menurut cerita pria yang juga seorang dokter sekaligus pedagang tembakau dan grader untuk PT Djarum Kudus itu, tak jarang para pelukis seperti Affandi dan Widayat meminta saran dan komentarnya ketika mereka menyelesaikan lukisan terbaru. "Hubungan saya dengan mereka bisa seperti saudara. Beberapa lukisan yang saya koleksi ini, ada yang dikasih cuma-cuma dari mereka," kata OHD bangga.

   

Kedekatan secara personal itu pula yang membuat OHD bisa dengan leluasa mempelajari gaya hidup dan ciri khas masing-masing pelukis. Khusus untuk Affandi, OHD menilainya sebagai pribadi yang emosional dan misterius. Itu terbawa pada karyanya yang memiliki citarasa tinggi. Baik dalam goresan, pewarnaan, sampai pada aliran.

Namun, kata OHD, Affandi merupakan sosok yang kurang cermat dalam menangkap ide. Sehingga, tidak heran, jika kehabisan ide, Affandi kerap melukis dirinya sendiri. Yang kemudian karya itu diberi nama self potrait. Tidak kurang dari 10 karya sang maestro yang berobjek wajah dirinya sendiri.

"Tapi, interpretasi Affandi terhadap dirinya sendiri selalu tidak sama. Itu terlihat dari karyanya yang sama-sama berjudul self potrait dan pembuatannya hanya berselang satu tahun, gambarnya berbeda," beber OHD seraya menunjukkan perbedaan antara lukisan self potrait 1 dan 2 yang ada di depannya.

Kecintaan Oei Hong Djien pada lukisan tidak diragukan lagi. Kolektor papan atas Indonesia itu merayakan ulang tahunnya yang ke-73 dengan me-launching

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News