Ketika Kolektor Lukisan Oei Hong Djien Meresmikan Museum Ketiga
Sampai Mati Tidak Akan Pernah Jual Koleksi
Senin, 09 April 2012 – 00:09 WIB
Tidak hanya fasih berbicara mengenai Affandi. OHD juga paham betul dengan perjuangan keempat pelukis lainnya dalam menapaki tangga kesuksesan di dunia seni rupa Indonesia. "Kalau Widayat orangnya sangat terbuka terhadap berbagai hal. Dia itu Picasso-nya Indonesia," kata OHD.
Keterbukaan Widayat, menurut OHD, tampak dalam karya-karyanya yang tidak memiliki aliran jelas. Jika pada awal melukis, Widayat lebih banyak berkecimpung pada aliran realis, menjelang akhir hayatnya dia berubah haluan menjadi pelukis abstrak.
OHD lantas mencontohkan karya Widayat yang berjudul Tourist Flooding Indonesian. Lukisan itu merupakan salah satu karya Widayat yang dibuat pada masa tuanya. Jika pelukis lain sudah mulai menurun performanya dan lebih banyak berkutat pada warna-warna gelap, Widayat justru sebaliknya. Dia lebih colorful.
"Saat itu, Widayat seperti memasuki era baru atau puber kesekian kalinya saat melukis di usia tua. Dia berani memainkan warna," paparnya gamblang.
Kecintaan Oei Hong Djien pada lukisan tidak diragukan lagi. Kolektor papan atas Indonesia itu merayakan ulang tahunnya yang ke-73 dengan me-launching
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala