Ketika Kolektor Lukisan Oei Hong Djien Meresmikan Museum Ketiga
Sampai Mati Tidak Akan Pernah Jual Koleksi
Senin, 09 April 2012 – 00:09 WIB
"Ini salah satu karya yang buat saya kaget. Karena persis sekali. Apalagi, robot ini memiliki tombol yang kalau dipencet akan keluar suara saya. Entah kapan seniman itu merekamnya," ujar OHD terbahak.
Sedangkan museum ketiga, yang terletak di Jalan Jenggolo, sekitar 3 km dari kediaman OHD, lebih berkonsep layaknya museum profesional. Penataan karya sudah dilakukan dengan baik.
"Museum ketiga ini sudah dikonsep sebagai museum pada umumnya. Bukan lagi museum rumahan," kata Leety Surjo, museum director, yang juga menantu OHD.
Leety menceritakan, dirinya harus bolak-balik keluar negeri untuk proses penataan museum ketiga. Di antaranya ke museum seni rupa di Singapura, Prancis, dan Tiongkok. Hal itu untuk mendapatkan konsep museum yang pas.
Kecintaan Oei Hong Djien pada lukisan tidak diragukan lagi. Kolektor papan atas Indonesia itu merayakan ulang tahunnya yang ke-73 dengan me-launching
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala