Ketika Legenda Sepak Bola Dunia Berbagi Ilmu kepada Anak-Anak Indonesia

Tato Materazzi Bikin Rusak Konsentrasi

Ketika Legenda Sepak Bola Dunia Berbagi Ilmu kepada Anak-Anak Indonesia
Pemain tim Europa and Friends, Edgar Davids (kiri) dan Fabio Cannavaro, menyapa penggemarnyan saat bertanding dalam laga Starbol di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/2). Foto : Hendra Eka/Jawa Pos
 

Rangkaian kegiatan itu rupanya tidak bisa dijalani dengan serius oleh para mantan bintang sepak bola dunia tersebut. Terbukti, saat masa klinik memasuki menit ke-20, Djalminha dan Denilson mulai membiarkan anak didik yang dilatihnya berlatih sendiri.

 

Dua pemain asal Brazil itu malah asyik bermain sepak bola sendiri. Mereka berkali-kali mempertontonkan keahliannya dalam melakukan juggling dan passing.

 

Yang dilakukan Denilson dan Djalminha ternyata menarik Pires. Mantan bintang Arsenal itu pun tergoda. Dia meninggalkan anak didiknya untuk bergabung dengan Denilson dan Djalminha. Tak pelak, agenda klinik "terganggu". Anak-anak peserta berhenti berlatih. Mereka menonton para mentor pamer keahlian sambil sesekali meniru-niru gerakan yang diperagakan Denilson, Djalminha, dan Pires.

 

Suasananya benar-benar cair. Dalam sebuah momen, Materazzi tampak kesulitan untuk memberikan instruksi. Beberapa kali dia harus mengulang arahan karena anak-anak tersebut tak mendengarkan instruksinya. Mereka malah sibuk melihat tato yang ada di tangan Matrix, julukan Materazzi. Tidak hanya melihat, beberapa di antara mereka bahkan juga sempat menunjuk-nunjuk.

Masa keemasan Fabio Cannavaro, Marco Materazzi, Robert Pires, Edgar Davids, Denilson, dan Djalminha memang telah berlalu. Namun, mereka masih punya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News