Ketika Narapidana Bertani, Setahun Hasilkan 4 Ton Cabai dan 4,5 Ton Terong
Sementara Suparlan,45, juga Napi kasus Perlindungan Anak (PA) sedang asyik menyiram sayur Sawi. Beberapa tahanan lainnya mencabuti rumput yang ada di antara celah-celah batang terong.
Satu persatu terong berwarna ungu itu, dimasukkan Suhaimi ke dalam keranjang. Ada sekitar 1000 batang terong yang siap panen. Sudah hampir enambulan terong itu panen. Suhaimi lah yang rutin untuk merawat terong tersebut. Tentunya dengan bimbingan dari petugas lapas.
"Enak berkebun di sini. Tidak terasa, bahwa kita sedang dalam masa tahanan. Hasilnya juga kita nikmati. Kalau dijual, kita diberikan gaji," katanya.
Bahkan Suhaimi, pelan-pelan mengetahui bagaimana cara bertani. Ketika nanti sudah selesai menjalani masa tahanannya, ia yakin akan menjadi seorang petani.
"Saya sudah punya modal untuk bertani, yaitu pengetahuan. Sudah banyak yang kami tanam dan kami hasilkan di sini," katanya.
Suparlan, narapidana yang tidak pernah mengecap pendidikan ini juga mengaku ada hikmahnya ketika dirinya ditunjuk untuk bekerja di kebun tersebut.
"Sekolah saya tidak ada. Sama sekali tidak tahu apa-apa. Saya bersyukur, saya sudah tahu menanam cabai dan sayur," katanya.
Ia mengatakan untuk tanaman cabai hanya butuh empat bulan sudah panen. Sementara untuk terong hanya tiga bulan sudah panen.
LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Barelang mengembangkan kreatifitas narapidana dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara