Ketika Narapidana Bertani, Setahun Hasilkan 4 Ton Cabai dan 4,5 Ton Terong
"Tetapi masa panen yang paling lama adalah terong. Kita senang dipilih jadi petani Lapas," katanya.
Saat ini, selain terong, di lahan seluas 700 meter persegi itu sedang ditanam sawi, dan kacang panjang. Sementara cabai dalam masa pembibitan.
Sawi dalam hitungan minggu juga akan panen. Semua hasil panen akan dijual ke pasar. Hasilnya akan dibagi kepada narapidana yang bekerja di kebun itu.
Farhan Hidayat, kepala Lapas Barelang mengatakan kreatifitas berkebun itu merupakan inisitifnya. Ia memulainya setelah mengetahui ada lahan yang tida terpakai. Ia pun memulainya dengan modal Rp 25 juta.
"Modal awalnya itu Rp 25 juta. Pertama kali bercocok tanam, tidak langsung berhasil. Tapi di awal itu, kita buat sedikit-sedikit saja," katanya.
Kemudian Farhan mengajak petani sayur dari pulau Setokok untuk membimbing. Itu hanya sekali. Kemudian diterapkan, dan berhasil.
"Yang pertama kami tanam itu cabai. Dan berhasil. Bahkan pernah waktu panen raya sekali panen, hampir satu ton. Itu di pertengahan 2015 lalu," katanya.
Berkebun ini dilakukan bukan untuk mencari untung, tetapi bentuk dari pembinaan terhadap anak binaan. "Ini bukan untung yang kita kejar, kita ingin ada bekal mereka setelah keluar dari sini," katanya.
LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Barelang mengembangkan kreatifitas narapidana dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara