Ketika Narapidana Bertani, Setahun Hasilkan 4 Ton Cabai dan 4,5 Ton Terong
Setiap hari, ada 15 narapidana yang sudah melewati 1/3 dari masa tahanan bekerja di sana. Mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Semuanya tahanan kriminal.
Ustadz, Kasi kegiatan kerja Lapas Barelang mengatakan total keseluruhan dalam 1,5 tahun ini di antaranya untuk cabai sudah 4 ton. Sementara terong 4,5 ton.
"Kalau cabai rata-rata kita jual di harga Rp 12-13 ribu. Kalau terong itu stabil, tetap di harga Rp 5-6 ribu per kilonya," katanya.
Jadi kalau dihitung, total penjualan untuk cabai sekitar Rp 52 juta rupiah, sementara dari terong sekitar 22 juta. Itu belum termasuk penjualan sawi, kacang panjang dan yang lainnya.
"Tidak ada yang kita konsumsi, karena memang anggaran untuk konsumsi sudah ada," katanya.
Bahkan ada hasil penjualan, ini Lapas Barelang juga menyetorkan untuk negara yakni berupa PNBP sebesar Rp 15 juta. "Kita setor juga untuk negara. Sisanya untuk modal, dan gaji narapidana yang bekerja di sana," katanya.
Selain berkonsultasi dengan petani lokal seputar berkebun sayur, petugas lapas juga mendapat pengetahuan dari buku-buku dan internet.
Selain berkebun, ternyata lapas Barelang juga membuka peternakan ayam kecil-kecilan. Hanya sekitar 1000 ekor ayam. Dan sudah pernah panen. Narapidana tetap diberdayakan untuk beternak. Selain itu ada juga kreatifitas di bidang kerajinan tangan.
LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Barelang mengembangkan kreatifitas narapidana dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala