Ketika Orangutan Pun Naik Bus ke Sekolah
Kedepalan murid ini, kata Dr Preuschoft, memang harus menyaksikan ibu mereka terbunuh, biasanya sebagai korban dari perkebunan kepala sawit, industrui kayu dan batubara.
Four Paws sendiri selama satu dekade terakhir telah bekerja merehabilitasi bayi-bayi orangutan Kalimantan yang mengalami trauma kehilangan induknya.
"Anak-anak ini perlu menghabiskan sebanyak mungkin waktu di lingkungan alamiah mereka," katanya.
Karena itu, kurikulumnya mencakup pelajaran memanjat, mencari makan, dan membuat tempat tidur.
Diketahui bahwa orangutan mampu mengidentifikasikan sekitar 4.000 item yang bisa mereka makan.
Karena tak ada induknya yang mengajari, maka para ibu angkatnyalah yang melatih mereka memilah makanan yang aman dan yang berbahaya mereka konsumsi dan bagaimana cara mendapatkannya.
Photo: Bayi-bayi orangutan belajar dari ibu angkat mereka di Orangutan Forest School. (Kiriman: Four Paws/James Mepham)
Bulan Juni mendatang, jika tak ada aral melintang, murid-murid ini akan pindah ke tempat tinggal baru mereka di seberang sungai yang memisahkan lokasi sekolah.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata