Ketika Orangutan Pun Naik Bus ke Sekolah

Kedepalan murid ini, kata Dr Preuschoft, memang harus menyaksikan ibu mereka terbunuh, biasanya sebagai korban dari perkebunan kepala sawit, industrui kayu dan batubara.
Four Paws sendiri selama satu dekade terakhir telah bekerja merehabilitasi bayi-bayi orangutan Kalimantan yang mengalami trauma kehilangan induknya.
"Anak-anak ini perlu menghabiskan sebanyak mungkin waktu di lingkungan alamiah mereka," katanya.
Karena itu, kurikulumnya mencakup pelajaran memanjat, mencari makan, dan membuat tempat tidur.
Diketahui bahwa orangutan mampu mengidentifikasikan sekitar 4.000 item yang bisa mereka makan.
Karena tak ada induknya yang mengajari, maka para ibu angkatnyalah yang melatih mereka memilah makanan yang aman dan yang berbahaya mereka konsumsi dan bagaimana cara mendapatkannya.

Bulan Juni mendatang, jika tak ada aral melintang, murid-murid ini akan pindah ke tempat tinggal baru mereka di seberang sungai yang memisahkan lokasi sekolah.
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen