Ketika Para Dubes dan Ekspatriat Belajar Bahasa Indonesia di Jogja (1)
Berangkat Kursus Pakai Bodyguard dan Mobil Antipeluru
Jumat, 06 Maret 2009 – 11:14 WIB

Ketika Para Dubes dan Ekspatriat Belajar Bahasa Indonesia di Jogja (1)
Tentu saja pemandangan itu membuat suasana lembaga kursus dengan 30 tenaga pengajar tersebut mendadak tegang. Suasana kelas yang biasanya santai dan ceria menjadi kaku. Apalagi, Hatful mengajak istrinya, Phyllis Hatful, belajar bahasa Indonesia di situ. Namun, karena Hatful sudah berada di level post intermediate, Nyonya Hatful belajar dengan Itha. ''Saya tegang banget jadinya,'' tutur Itha.
Itha menuturkan, mengajar Nyonya Hatful sangat berbeda dengan murid-murid lain. Nyonya Hatful, kata dia, begitu sopan dan sangat menjaga tata krama. Dia pun lebih banyak mendengar dan menurut pada apa yang dikatakan Itha.
''Padahal, kita kalau dengan murid lain, itu biasanya nggosip dulu. Eh, ada gosip terbaru apa nih. Eh, iya, si ini sekarang suka begini lho. Nah, karena dengan Ibu Dubes, saya nggak bisa guyonan, semua harus serius. Bahkan, contoh kalimat pun tidak bisa sembarangan,'' tuturnya.
Sejak saat itu, kata Itha, Wisma Bahasa sudah punya persiapan mental mengajar murid-murid spesial dengan penjagaan superketat. ''Kami tak boleh kaget lagi,'' katanya.
Para ekspatriat dan beberapa duta besar negara sahabat kini bersemangat belajar bahasa Indonesia. Salah satu tempat kursus yang mereka tuju adalah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu