Ketika Para Dubes dan Ekspatriat Belajar Bahasa Indonesia di Jogja (2-Habis)
Susah Bedakan Susu Kedelai dan Susu Keledai
Sabtu, 07 Maret 2009 – 06:19 WIB
Tiap murid, kata dia, harus menjalani program field trip. Yakni, kunjungan ke beberapa tempat sebagai sarana belajar. Namun, staf kedubes itu tak mau kalau field trip harus ke tempat wisata. Dia lebih memilih pergi ke kantor-kantor partai.
''Ya, kami akhirnya harus mendampingi dia ke kantor DPD Golkar Jogja, ke KPU daerah, dan sebagainya. Pokoknya yang berbau politik lah,'' kata lulusan Bahasa Jepang UGM itu.
Begitu pula dengan tema diskusi. Semua harus berhubungan dengan pemilu. Mulai golput hingga aturan-aturan KPU. Saat Wisma Bahasa meladeni Dubes Inggris Martin Hatful pun demikian. Selama dua minggu belajar di Wisma Bahasa, Hatful tak lagi belajar mengenai tata bahasa. Tapi, lebih pada wacana politik di Indonesia. (kum)
Selama mengajar para ekspatriat dan duta besar (Dubes), banyak kisah menarik dan menggelikan. Pengajar di Wisma Bahasa, Jogja, sempat kewalahan ketika
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala