Ketika Peraih Nobel Kedokteran dari AS Kunjungi Indonesia
Shock Lihat Video Balita Piawai Merokok
Rabu, 11 Juli 2012 – 00:22 WIB

Peraih Nobel untuk penelitian kanker, Dr. Harold Varmus di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Senin (9/7). Foto : Sekaring Ratri A/Jawa Pos
"Karena akan muncul pasar gelap dan orang-orang yang sudah kecanduan rokok akan berusaha mendapatkan rokok secara ilegal. Akan ada konsekuensi-konsekuensi yang lebih merusak," urai dokter berkacamata itu.
Menurut rencana, hari ini (10/7) Varmus menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Komnas Pengendalian Tembakau. Dalam pertemuan tersebut, ayah dua anak itu kembali akan menjelaskan secara ilmiah terkait bahaya rokok yang bisa menyebabkan kanker.
Dia juga akan mendorong pemberlakuan aturan penggunaan produk tembakau. "Rencananya besok (hari ini, Red) saya membicarakan persoalan rokok dengan Bapak Presiden," katanya.
Varmus juga akan berbagi pengetahuan terkait penelitiannya tentang kanker yang dilakukannya puluhan tahun kepada kalangan akademisi dan peneliti di Indonesia. Seperti diketahui, berkat penelitiannya tentang genetis dasar kanker, Varmus bersama rekannya, J. Michael Bishop, menerima The Nobel Prize in Physiology or Medicine pada 1989.
Ilmuwan Amerika peraih Nobel Prize 1989 berkat penelitiannya tentang kanker, Dr Harold Varmus, terkejut mengetahui banyaknya perokok di Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu