Ketika Peraih Nobel Kedokteran dari AS Kunjungi Indonesia

Shock Lihat Video Balita Piawai Merokok

Ketika Peraih Nobel Kedokteran dari AS Kunjungi Indonesia
Peraih Nobel untuk penelitian kanker, Dr. Harold Varmus di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Senin (9/7). Foto : Sekaring Ratri A/Jawa Pos
   

Selama perjalanan karirnya sebagai dokter peneliti, Varmus telah beberapa kali memegang jabatan di sejumlah institusi kesehatan. Di antaranya menjadi direktur NIH pada 1993-1999. Saat ini dia menjabat direktur The US National Cancer Institute (NCI) yang merupakan bagian dari NIH.

Sampai sekarang lebih dari 300 makalah ilmiah dan lima buku yang dihasilkan Varmus. Salah satunya pengantar genetik dasar kanker untuk khalayak umum dan laporan ilmiah The Art of Politics of Science yang diterbitkan pada 2009.

   

Varmus mengaku tidak menyesal akhirnya memilih fokus di bidang kesehatan. Apalagi, setelah meraih Nobel pada 1989. Dia mengungkapkan, hingga kini masih bisa menikmati kecintaannya pada karya sastra di sela-sela kesibukan sebagai dokter peneliti.

   

"Kalau saya menekuni dunia medis, saya masih bisa membaca karya sastra. Tapi, kalau saya full di sastra, saya tidak akan bisa melakukan apa pun di dunia medis. Saya bahagia dengan pilihan yang saya buat," ungkapnya lantas tersenyum.

Ilmuwan Amerika peraih Nobel Prize 1989 berkat penelitiannya tentang kanker, Dr Harold Varmus, terkejut mengetahui banyaknya perokok di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News