Ketika Perekonomian Jordania Kehilangan Oksigen Akibat Revolusi Arab
Amphitheater Menyisakan Aktivitas Pekerja Konstruksi
Sabtu, 05 Maret 2011 – 08:08 WIB
Di Amphitheater, misalnya, yang terlihat hanya para pekerja konstruksi yang membenahi jalan di kawasan sekitar panggung teater kuno peninggalan Romawi tersebut. "Saya sudah lama tidak melihat turis asing dari negara-negara Barat di sini," kata Mehdi, salah seorang pekerja.
Mahmoud Mansour yang bekerja di salah satu hotel di tengah Kota Amman juga mengakui rendahnya jumlah tamu. Menurut dia, hanya sepertiga kamar hotel yang terisi. Itu pun kebanyakan adalah tamu domestik atau mereka yang menginap di "akhir pekan" saja, yaitu Kamis malam (Jumat adalah hari libur di Jordania, Red).
Padahal, biasanya mereka yang hendak ke Petra sekalipun "yang berjarak 350 kilometer dari Amman memilih menginap di Amman. "Tetapi, tahun ini belum terlihat fenomena seperti itu," ujar Mahmoud.
Kondisi tersebut jelas di luar perkiraan Badan Pariwisata Jordania. Nayef Al Fayez, kepala institusi tersebut, tahun lalu mengatakan bahwa hanya ada dua tantangan bagi turisme di negerinya. Yaitu, krisis ekonomi global dan pemotongan anggaran bagi badan yang dipimpinnya.
Kendati berada di kawasan rentan konflik, Jordania tidak pernah menduga api revolusi bakal mengancam sektor andalannya: pariwisata. Padahal, cuaca
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408