Ketika Polda Sumsel Merekrut Enam Penghafal Alquran Menjadi Polisi
Sempat Nyaris Mundur saat Diminta Melepas Jilbab
Mereka memang direkrut berdasar prestasinya sebagai penghafal Alquran. Karena itu, tidak semua persyaratan calon anggota Polri mampu mereka penuhi. Mudholal pun perlu melatih fisik dan mental para hafiz tersebut selama tiga bulan sebelum masuk sekolah calon bintara (secaba). Hasilnya tidak sia-sia. Enam hafiz itu dinyatakan lolos seleksi calon bintara dengan hasil memuaskan.
Selain bertugas sebagai polisi, kini enam penghafal Alquran tersebut mendapat tugas menyempurnakan hafalan Alquran mereka. Hasilnya, Husein dan Jamzan sudah hafal 30 juz, Rizka hafal 19 juz, Arif 17 juz, serta Galeh dan Welly masing-masing masih 12 juz.
Menariknya, keenamnya tidak menyangka akhirnya menjadi polisi yang hafal Alquran. Husein, misalnya, baru merasa tertarik menjadi hafiz setelah ayahnya meninggal beberapa tahun silam.
’’Saya dapat cerita dari teman-teman bahwa ayah saya ingin punya anak yang hafal Alquran,’’ tuturnya.
Semasa hidup, sang ayah tidak pernah mengomunikasikan keinginan tersebut langsung kepada Husein. Dari situlah, Husein mulai belajar dan menghafal Alquran. Hebatnya, dia mampu menyelesaikan hafalan Alquran itu dalam waktu empat tahun.
Tahun lalu Husein ditawari Saiful Arifin, PNS di Mapolda Sumsel yang juga tetangganya, untuk ikut seleksi calon bintara. Dengan berbagai pertimbangan, Husein akhirnya menyanggupi tawaran itu. Padahal, semula dia ingin menjadi ulama.
”Orang tua ingin saya kembali ke Padang dan menjadi ulama di sana,” tutur pemuda kelahiran 2 Januari 1995 itu.
Lain lagi dengan Jamzan. Dia menuturkan, awalnya dirinya dipaksa orang tua untuk bisa menghafal Alquran. Karena itu, dia melakukannya tidak sepenuh hati. Namun, dalam perjalanannya, pikiran Jamzan berubah. Dia merasa keenakan sehingga makin bersemangat menghafal Alquran. Dalam waktu empat tahun dia bisa menuntaskan hafalan 30 juz.
Sejak tahun lalu, Polda Sumatera Selatan membuat terobosan dalam merekrut polisi baru. Yakni, melalui jalur hafiz atau penghafal Alquran. Mereka
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang