Ketika Presiden Tak Berbuat Apa-apa untuk Andi Mallaranggeng
jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kaget ketika tahu informasi yang menyebutkan salah satu orang terdekatnya, Andi Alifian Mallaranggeng terjerat kasus dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Presiden tidak menyangka Andi yang dipilihnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) terlibat dalam dugaan kasus korupsi di proyek Hambalang.
"Mengapa saya terkejut, pertama karena berita yang saya terima sebelumnya tidak ada arah keterlibatan Andi. Informasi seperti ini juga datang dari pihak-pihak yang amat kompeten," ujar Presiden dalam bukunya berjudul "Selalu Ada Pilihan". Uraian tentang Andi ini ada di sub bab cerita Presiden berjudul 'Diminta Menolong Kawan dan Bawahan yang tidak Mungkin. Buku ini menjadi hak jawab atas Presiden selama memerintah.
Lanjut mengenai Andi, selain terkejut karena mendapat informasi yang berbeda, Presiden mempertanyakan mengapa pimpinan KPK tidak memberitahunya sendiri terkait hal itu. Informasi soal Andi ia justru tahu dari media massa.
"Kalau berkaitan dengan menteri, biasanya pimpinan KPK memberitahu presiden. Ingat memberitahu. Bukan meminta izin, karena KPK tidak perlu minta izin untuk memeriksa pejabat negara. KPK periode-periode lazimnya memberitahu saya sehingga saya tidak mendengarnya dari media massa," sambungnya.
Presiden makin terkejut, karena Andi yang dianggapnya turut berjasa dalam kegiatan kepresidenannya dulu juga mengundurkan dari dari jabatannya sebagai menteri. Andi mengundurkan diri karena tidak ingin menjadi beban presiden dan kinerja Kemenpora terganggu. Meski kaget, Presiden mengaku tidak melakukan intervensi apapun pada KPK.
Saat peristiwa yang menimpa Andi itu terjadi, Presiden mengaku mendengar selentingan bahwa banyak yang mengkritiknya karena tak membantu kasus Andi.
"Saya mendengar komentar tak sedap, gimana itu SBY, mantan menterinya diproses KPK diam saja. Mana loyalitasnya. Dia harus berbuat dong. Bahkan konon ada yang berkata, 'Saya menyesal pernah menjadi pembantu SBY. Itu dikatakan seseorang yang merasa tidak dibela ketika sedang diperkarakan oleh penegak hukum," paparnya.
"Sebenarnya saya tidak diam dan tidak pasif. Saya segera mencari tahu alasan yang bersangkutan diperkarakan. Hanya saya tidak pernah sampaikan pada media karena tafsirannya akan lain. Tetapi seperti tadi kalau kasusnya tidak menyangkut kebijakan, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya harus konsekuen pada pemberantasan korupsi," tandasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kaget ketika tahu informasi yang menyebutkan salah satu orang terdekatnya, Andi Alifian Mallaranggeng
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi