Ketika Pria Saling Berbagi Duka dalam Komunitas Sesama Pria Kehilangan Anak

Ia berujar, "Kami di sini untuk mendengarkan, kami di sini hadir sebagai kelompok sebaya, kami di sini untuk membuat Anda mengerti bahwa kami mengerti."
Membicarakannya adalah kuncinya
Wayne mengatakan, dulu di era 1980an, tak ada tempat berbagi bagi para pria ketika ia berduka karena kehilangan dua anak dengan istri pertamanya.
"Sebagai manusia saya tak punya tempat untuk berbagi dan tempat untuk mengekspresikan kesedihan saya sendiri mengingat Sands Australia belum dimulai pada waktu itu," kisahnya.
Ia mengaku, ia pikir kesedihan seorang ayah adalah "semacam kesedihan yang berbeda" dari kesedihan yang dialami seorang ibu.
"Ini masih sama kuat dan sama pentingnya untuk diakui. Pria benar-benar tiak tahu bagaimana berbicara tentang hal itu dan mereka tak tahu kepada siapa mereka harus berbicara tentang hal itu,” ungkapnya.
"Ada tak pergi bekerja dan berbicara tentang hal itu - itu semacam terkubur di dalam dan itu semacam membusuk jauh di dalam diri Anda," tambahnya.
Ia mengatakan, selama 10 tahun terakhir atau lebih, telah terjadi "perbaikan besar" pada para pria yang ingin menjadi lebih terbuka dan berbagi emosi mereka.
Seorang ayah yang kehilangan dua anak karena keguguran istrinya telah membantu mendirikan komunitas relawan pria, yang memberi dukungan pada sesama
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia