Ketika Rakaat Pertama, Kapal Dihantam Ombak Besar
jpnn.com - KRI Banjarmasin kini dalam perjalanan pulang ke tanah air, usai misi mendukung Paviliun Indonesia di World Expo Milan (WEM) 2015 di Italia. Berikut laporan wartawan Jawa Pos ILHAM WANCOKO yang ikut dalam misi kapal perang TNI-AL itu tersebut, terutama dalam beribadah puasa di tengah laut.
------------------------
Laporan Ilham Wancoko, KRI Banjarmasin
------------------------
GEMA suara azan terdengar di seluruh penjuru KRI Banjarmasin Selasa dua pekan lalu. Suara panggilan salat Magrib itu seakan membelah Laut Arab yang baru dilewati kapal berpenumpang lebih dari 300 orang tersebut.
Kondisi kapal yang semula senyap mendadak ramai. Para penumpang yang kebanyakan taruna TNI-AL dan siswa-siswa berprestasi dari sejumlah sekolah kejuruan langsung keluar dari kamar masing-masing. Ada yang pergi ke tempat salat di dek kapal. Ada pula yang membawa peralatan makan untuk berbuka bersama. Suasana pun jadi gaduh.
Tidak berapa lama kemudian, di dek atas sudah berjajar jamaah yang siap menjalankan salat Magrib. Begitu iqomah selesai, salat pun dimulai. Namun, ketika rakaat pertama baru berjalan, tiba-tiba kapal diterjang ombak besar. Tingginya diperkirakan 5 meter. Kapal pun oleng hingga 25 derajat. Jamaah salat Magrib pun ikut terhuyung-huyung dan nyaris bubar.
Jawa Pos yang mengikuti salat berjamaah itu sempat terjungkal. Guncangan hebat membuat tubuh tidak seimbang. Kadang terdorong ke depan, kadang ke belakang. Beberapa jamaah malah saling bertabrakan. Meski begitu, salat tetap diteruskan sampai selesai, meski sepanjang salat jamaah tidak bisa berkonsentrasi. Rasa waswas dan tegang sempat dirasakan para jamaah.
KRI Banjarmasin kini dalam perjalanan pulang ke tanah air, usai misi mendukung Paviliun Indonesia di World Expo Milan (WEM) 2015 di Italia.
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah