Ketika Rindu Pacar, Anak, Istri, Para Tentara Itu Mendekat ke Jendela Cinta
Oleh Batalyon Infanteri (Yonif) 503/Kostrad yang bertugas di kampung tersebut, bukit itu dinamai ”Bukit Cinta Oelbinose”. Di bukit tersebut sinyal ponsel bisa ditangkap. Tapi, itu pun di titik tertentu saja. Persisnya di puncak bukit yang ditandai dengan sebuah tugu yang dibangun tentara perbatasan. Hanya dalam radius 1,5 meter dari tugu itu sinyal masih wira-wiri. Di luarnya, seperti telah dijajal Timor Express, nihil.
Menurut Tony Matutina, pegawai di Kantor Bupati TTU yang berasal dari Oelbinose, dulu bukit tersebut dinamai Bukit Kala Hitam. Sesuai dengan lambang satuan pasukan Yonif 312 dari Kodam Siliwangi yang pernah menjadi pasukan pengamanan perbatasan RI-RDTL Sektor Barat. Tapi, oleh Yonif 503/Kostrad, nama bukit itu diganti menjadi Bukit Cinta Oelbinose. Mereka lantas membangun tugu. Juga papan nama, meski pada Sabtu lalu itu sudah hilang.
Belasan orang tengah berkumpul di sana pada sore itu. Sebagian asyik mengobrol melalui telepon. Sebagian lainnya hanya duduk santai. Di kejauhan Gunung Mutis terlihat indah. Dari puncak itu pula warga Oelbinose bisa mengintip tetangga mereka, Distrik Oekusi yang masuk wilayah Timor Leste. ”Di sini dapat sinyal, Kaka. Mari dekat sini, Sa,” sapa salah seorang di antara mereka kepada Timor Express.
Benar saja, semakin dekat tugu, jaringan mulai ada. Semakin dekat lagi, jaringan yang mulanya hanya satu kotak akhirnya full (menguat). ”Ini tempat bagi masyarakat di sini untuk berkomunikasi,” ujar pria itu lagi.
Persisnya, tempat berkomunikasi di pagi, siang, sampai sore hari. Malamnya, saat Oelbinose gulita tanpa listrik, mereka akan memilih pos perbatasan tadi. Jadilah pos itu nyaris tak pernah sepi.
Teni, sang komandan, justru mensyukuri kondisi tersebut. Sebab, keakraban dan persaudaraan bersama masyarakat Oelbinose terjalin dari sana.
”Di sini semua orang akan merasakan cinta kasih dan persaudaraan. Ada cinta yang kami berikan untuk anak-anak. Ada cinta yang kami bagikan kepada masyarakat Oelbinose,” tuturnya. (*/JPG/c9/ttg)
YANG mereka masuki adalah pos tentara perbatasan. Tapi, tak sedikit pun tergambar ketakutan di raut sekelompok anak itu. Mereka melangkah ringan,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408