Ketika Setiap Pertandingan Makin Krusial
Hitung-hitungan Memasuki Pekan-pekan Terakhir ISL 2010
Sabtu, 01 Mei 2010 – 11:07 WIB
Akibatnya, sesuai aturan, mestinya Persebaya sudah mendapatkan poin kemenangan WO (walkover) 3-0 karena tak digelarnya pertandingan. Namun sejauh ini, keputusan resmi mengenai itu belum juga dikeluarkan - masih dibahas - oleh PT Liga Indonesia (PT LI) selaku otoritas pelaksana kompetisi, yang lantas memicu kritikan bahwa PT LI tak tegas dalam menegakkan peraturannya. Sementara di sisi lain, izin menggelar pertandingan yang tak dikeluarkan pihak kepolisian setempat, yang berujung pada gagalnya Persik menggelar pertandingan tersebut, akhirnya memicu protes pula dari para pendukung tim itu, Persikmania, yang bahkan menggelar demontrasi hingga memacetkan jalanan kota, Jumat (30/4) kemarin.
:POLLING Lalu, bagaimana dengan nasib dua tim terbawah saat ini, Persitara dan Pelita Jaya, yang bisa disebut sudah dipastikan harus turun ke Divisi Utama - level kompetisi sepakbola tanah air di bawah ISL? Pasrah, mungkin itu saja yang bisa mereka lakukan. Meskipun seperti disebutkan manajer Persitara, Hary Ruswanto, ia tetap ingin pemainnya bermain all-out di sisa laga, minimal dengan harapan mereka bisa dilirik oleh tim lain berkat penampilan maksimalnya. Demikian juga dengan manajer Pelita Jaya, Lalu Mara, yang senada menyatakan bahwa timnya masih akan all-out.
Namun, itu terlepas dari satu kemungkinan lain yang bisa saja terjadi, terkait dengan tim-tim yang bakal degradasi tersebut. Faktor yang oleh beberapa orang dianggap masih bisa 'berbicara' ini adalah keputusan PSSI, terutama berpedoman pada Manual Liga Indonesia 2009. Dalam manual tersebut, pada Peraturan Pertandingan khusus ISL pasal 15 dikatakan "kecuali ditetapkan PSSI, maka sistem degradasi kompetisi adalah peringkat 16 hingga 18 pada klasemen akhir putaran kedua akan terdegradasi ke Divisi Utama pada musim kompetisi berikutnya. Sedangkan peringkat ke-15 akan menjalani playoff dengan peringkat keempat Divisi Utama". Artinya, Persitara ataupun Pelita Jaya bisa saja terhindar dari degradasi, jika PSSI punya ketetapan lain.
Contohnya sudah pernah ada. Saat Divisi Utama masih menjadi kompetisi tertinggi tanah air misalnya, beberapa tindakan PSSI sempat 'mencederai' manual kompetisi. Antara lain adalah 'bantuan' PSSI yang membuat Persib Bandung batal terdegradasi musim kompetisi 2003. Saat itu, ketika tim-tim menyisakan sedikit pertandingan dan ada gejala Persib bakal terdegradasi, PSSI tiba-tiba menyatakan playoff diikuti oleh empat tim, yakni Persib, Perseden Denpasar, PSIM Jogjakarta dan Persela Lamongan. Dari playoff itu akhirnya, Persib dan Persela tetap tinggal di Divisi Utama. Setahun kemudian, PSSI juga membatalkan degradasi, kala menetapkan kompetisi dibagi menjadi dua wilayah dengan alasan jumlah klub yang bertanding lebih banyak, dengan salah satu klub yang 'terselamatkan' adalah Deltras. Demikian pula halnya dengan musim kompetisi 2005 dan 2006.
SEJUMLAH kompetisi sepakbola di berbagai belahan dunia, memasuki Mei ini pada dasarnya kian memasuki masa krusialnya. Di Eropa misalnya, yang bisa
BERITA TERKAIT
- Dukung Pertamina Eco Run Fest 2024, PertaLife Insurance Berikan Proteksi untuk Pelari
- Skuad Thailand di Piala AFF 2024, 4 Nama Kondang Absen
- Daftar Harga Tiket Indonesia Masters 2025, Mulai Rp 90 Ribu
- Michelle Elizabeth Surjaputra Resmi Pimpin FTI DKI Jakarta 2024-2028
- Piala AFF 2024, Timnas Indonesia tidak Berkandang di SUGBK
- Menpora Dito Lepas Peserta SSEAYP ke-48, Ini Pesan yang Disampaikan!