Ketika Suara Hati Dokter Turun ke Jalanan Istana..
Kondisi serupa terjadi di daerah-daerah. Yuniarti Saragih, dokter ahli penyakit dalam di Simalungun Sumatera Utara bahkan menyebutkan banyak pasien tidak bisa terlayani baik karena minimnya fasilitas rumah sakit. Program BPJS yang jadi andalan pemerintah nyatanya tidak bisa menyehatkan rakyat.
"Kami para dokter dituntut harus memberikan pengobatan maksimal kepada pasien. Tapi obat-obatan serta fasilitas terbatas, bagaimana bisa sehat? Alhasil dokter yang harus berkorban. Tahukah pemerintah, saat ini masih ada dokter yang digaji Rp 2,7 juta?," serunya.
Danang, dokters spesialis paru asal Wonosobo terang-terangan menyebutkan program BPJS hanya membuat apes. Lantaran banyak pasien BPJS yang obat-obatannya tidak masuk katalog.
Menurut dia, program BPJS itu bikin ribet, pasien yang sudah gawat harus dirawat di rumah sakit tipe lebih tinggi. Kalau tidak lewat klinik, rumah sakit besar tidak bisa melayani.
"Coba, apa jadinya pasien kalau dipimpong kayak itu. Bukan sehat yang didapat, tapi wassalam innalillahi wa innailaiho rojiun. Belum lagi standar obat BPJS. Saya selaku dokter ngeri memberikan resepnya kepada pasien," tegasnya.
Lain lagi dengan pengalaman dokter Dewa Ayu. Spesialis kandungan ini pernah merasakan bagaimana dinginnya lantai penjara. Pengalaman pahit itu dia dapat lantaran digugat keluarga pasien meninggal yang ditanganinya.
"Sedih sekali ingat 10 bulan saya di tahanan. Saya adalah dokter, bukan pembunuh. Saya berusaha untuk menyelamatkan pasien. Namun, kemudian pasien meninggal dan saya disalahkan," kenangnya.
Kejadian itu membuat Ayu yang bekerja pada salah satu rumah sakit di Manado ini sedikit trauma. Namun trauma itu cepat pulih karena semangat pengabdian yang tinggi. Dia pun meminta pemerintah memberikan kepastian hukum kepada para dokter agar kejadian yang dialaminya tidak menimpa rekan-rekan lainnya.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara