Ketika 'Surga' Diserang

Ketika 'Surga' Diserang
Ketika 'Surga' Diserang

SHANE: Dari persepektif ledakan, kita melihat lokasi Sari Club dan Paddy's Bar.

Kita mengamati daerah sekitarnya, dari kejauhan, karena kuatnya ledakan sehingga ada tanda yang sangat memiliki karakteristik dari kerusakan.

Ini akan membantu untuk menentukan kategori ledakan.

[Misalnya], ledakan sangat kuat, ledakan militer, ledakan tingkat lebih rendah dengan bahan komersil, atau ledakan dengan bahan buatan rumahan.

Jadi kami percaya, dan hingga saat ini, dari 1.000 atau lebih kilogram, sekitar 500 kilogram yang sebenarnya diledakkan. Sisanya, menurut opini saya, terdegradasi. Karena itu kita lihat bola api begitu besar dan menyebabkan luka yang mengerikan.

NATHAN: Ini adalah peristiwa pengeboman terbesar yang pernah saya datangi, bahkan sampai saat ini. Sangat besar. Ada 202 orang yang mati sekaligus dalam satu lokasi, tentunya sangatlah menyedihkan.

SHANE: Ini bukan ledakan karena bahan komersial yang diproduksi di bawah protokol ketat, tapi juga bukan ledakan berkekuatan militer yang dibuat mengikuti protokol dan telah diuji coba.

Ini adalah ledakan buatan rumahan yang dicampur oleh orang-orang, yang sebenarnya tidak tahu apa yang mereka lakukan. Mereka diberi perintah untuk mencampur komponen bahan ledakan dan mencoba sebaik mungkin. Tapi ternyata tidak sekuat yang mereka kira sebelumnya.

Penyintas bom Bali dari Australia dan Indonesia, mantan kepolisian Australia, wartawan, dan pakar terorisme menceritakan kembali peristiwa bom Bali, salah satu tragedi yang memakan banyak korban jiwa Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News