Ketika 'Surga' Diserang

Ketika 'Surga' Diserang
Ketika 'Surga' Diserang

Saya menyimpan semuanya, semua artikel. Awalnya saya pikir adalah hal yang baik untuk menyimpan semua dokumen ini sebagai bukti sejarah hidup.

Tapi [psikolog] saya menyarankan untuk membuang semuanya, segala hal buruk dalam hidup saya supaya saya bisa hidup dengan lebih sehat. Jadi saya buang pecahan kaca tersebut di Pantai Kuta dan semua artikel yang dikirim teman saya sudah saya bakar. Begitu juga dengan foto-fotonya. Saya bakar semua.

Dan syukurlah, apa yang dikatakan psikolog saya benar. Saya merasa lebih sehat. Dan yang luar biasa adalah saya tidak lagi takut pada macet.

ERIK: Satu hal yang menonjol bagi saya adalah bagaimana banyak orang, banyak warga Australia yang bergerak hari itu, bahkan malam itu. Bisa dilihat dari foto-foto orang sedang berjalan sempoyongan namun tetap berusaha mengangkut orang-orang.

Ada orang di rumah sakit, mereka membelikan air dan memberikannya pada yang membutuhkan, dan membersihkan luka para korban.

Dokter Billy McNeil bahkan berdiri selama 72 jam untuk menolong orang dan memperhatikan luka para korban agar mereka tetap hidup.

Para perempuan yang melayani di rumah sakit karena banyak orang Indonesia tidak bisa berbahasa Inggris atau bahasa lain ... Mungkin akan bagus sekali kalau orang-orang ini diberi penghargaan atas kontribusi luar biasa mereka malam itu dan keesokan harinya.

Kredit

Reporter:  dan 

Penyintas bom Bali dari Australia dan Indonesia, mantan kepolisian Australia, wartawan, dan pakar terorisme menceritakan kembali peristiwa bom Bali, salah satu tragedi yang memakan banyak korban jiwa Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News