Ketika 'Surga' Diserang
GLEN: [Dari restoran] kami melihat seperti neraka dari kejauhan. Bergerak menuju Jalan Legian tapi … neraka itu sangat luas hingga kami pikir yang terbakar adalah hotel kami [dekat Pantai Kuta].
Kami memeriksa [hotel dahulu] lalu menuju tempat yang kami sebut 'Titik Nol'.
ERIK: Saya mulai berjalan di gang Poppies dan, waktu saya sudah mulai dekat dengan titiknya, terlihat banyak orang berlari, menghindari api.
Rombongan pertama hanya mengenakan atasan. Yang kedua terlihat berdarah dan bajunya hilang. Dan semakin saya dekat, pemandangannya semakin parah.
Saya memutar balik. Dan, di sisi kanan, Paddy's Bar terbakar api. Orang-orang keluar berjalan sempoyongan. Saya melihat ke kiri di mana Sari Club berada, dan situasinya kacau parah.
ANDREW: Saya tidak bisa memahami apa yang terjadi dalam kepala saya kecuali waktu saya bangun, saya sudah menghadap ke bawah.
Kaki kiri saya, tertekuk ke kanan dan kaki kanan saya, jarinya hilang. Jadi saya melakukan satu-satunya hal yang bisa saya lakukan yaitu menjauhi panas. Klub malam itu terbakar api.
GLEN: Ketika kami berlari di gang Poppies, ada orang yang berlari ke arah kami dan menjauh dari peristiwa yang menimpa mereka. Kami berbicara dengan mereka tidak lama setelah ledakan.
Penyintas bom Bali dari Australia dan Indonesia, mantan kepolisian Australia, wartawan, dan pakar terorisme menceritakan kembali peristiwa bom Bali, salah satu tragedi yang memakan banyak korban jiwa Australia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya