Ketika Tommy Kandas, Musnahlah Harapan

Ketika Tommy Kandas, Musnahlah Harapan
Viktor Axelsen yang mengalahkan Tommy Sugiarto. Foto: AFP

Pasangan peringkat ke-12 dunia itu membekap Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dua set langsung 21-16, 21-14. ’’Kami hanya berfokus di pertandingan. Tidak memikirkan dalam posisi tertinggal,” ucap Angga.

Sayang, dua kemenangan Indonesia di ganda tidak mampu membuat Indonesia memboyong gelar Piala Thomas tahun ini. Sebab, dua pemain tunggal muda Indonesia yang dipasang di partai ketiga dan kelima gagal menyumbangkan poin.

Anthony Sinisuka Ginting yang dipasang di tunggal kedua tidak mampu mengimbangi permainan tenang peringkat ke-5 dunia Jan O. Jorgensen. Pemain yang punya usia sembilan tahun lebih tua daripada Anthony itu benar-benar mengendalikan permainan dan menang nyaman dengan skor 17-21, 12-21. 

’’Dia (Jorgensen) tahan diajak main rally. Saat saya membuat kesalahan, kesempatan poin langsung diambil. Saya juga sering membuang poin di awal set,” ucap Ginting.

Ihsan Maulana Mustofa yang menjadi tumpuan Indonesia di partai terakhir sektor tunggal ternyata juga tidak bisa berbuat banyak saat menghadapi Hans-Kristian Vittinghus. 

Pemain 20 tahun itu tidak mampu melayani permainan disiplin Vittinghus yang punya peringkat ke-13 dunia dan berusia sepuluh tahun lebih tua daripada Ihsan. ’’Bagaimanapun, ini pengalaman berharga untuk para pemain muda kami,” ucap Rexy. (irr/c7/nur)


LEMAHNYA tim Piala Thomas Indonesia terletak pada sektor tunggal. Dalam tiga game, pemain tunggal Merah Putih gagal memberikan perlawanan signifikan. 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News