Ketika Twitter dan Facebook Abaikan Gejala Teror
Minggu, 28 Oktober 2018 – 09:04 WIB

Caesar Sayoc tersangka teror bom paket dan van miliknya yang penuh dengan stiker kampanye Donald Trump. Foto: CBS News
”Kami ingin menjadikan Twitter tempat yang aman bagi semua pengguna,” ujar perusahaan melalui @TwitterSafety.
Baca Juga:
Sementara itu, Facebook sebenarnya sudah berupaya untuk menghentikan Sayoc. Sejak berita soal teror itu tersebar, Facebook bekerja sama dengan polisi melacak keberadaan Sayoc lewat akunnya di media sosial tersebut. Mereka juga memblokir akun-akun yang mendukung teror tersebut. (bil/c10/hep)
Andai saja Twitter dan Facebook lebih tanggap, mungkin Cesar Sayoc tidak akan sempat beraksi. Tidak akan ada 14 paket bom yang menggemparkan Amerika
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Pembaruan Pada Tab Friends Sebagai Penebusan 'Dosa' Facebook
- Asyik! Kreator Konten Bisa Dapat Cuan Tambahan Lewat Unggahan di Story, Begini Caranya
- Trump Melunak, Meta Bergerilya Merayu Kreator TikTok Pindah ke Facebook dan Instagram
- Pengguna WhatsApp Kini Bisa Berbagi Status ke Facebook dan Instagram
- Ajang Vape 5 Styles Berhadiah Rp 405 Juta, Buruan Ikutan!
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X