Ketika Warga China Benteng Rayakan Imlek di Lahan Sengketa
Rayu Gubernur-Wali Kota agar Mau Hadiri Kirab Cut Bio
Jumat, 04 Februari 2011 – 08:08 WIB
Warga pun tidak menggubris surat tersebut dan tetap bertahan. Sebulan kemudian, surat peringatan kedua datang. Dalam surat tersebut warga diberi waktu seminggu untuk berkemas dan meninggalkan kampung. Karena peringatan itu tak kunjung dilaksanakan, Pemkot Tangerang mengirim surat ketiga. Isinya memberi waktu 1 x 24 jam kepada warga untuk pergi. Jika tidak, mereka akan digusur paksa. Puncaknya, pada 13 April 2010, pemerintah akhirnya melakukan eksekusi penggusuran. Bentrok antara warga dan satpol PP tidak bisa dihindari.
Untuk tahun ini, warga Chinben merayakan Imlek lebih meriah. Hal ini disampaikan Ong A Kiang, ketua I Kelenteng Tjong Tek Bio. Dia menambahkan, perayaan Imlek dibikin lebih meriah daripada tahun lalu, karena saat ini hubungan antara warga Chinben dan pemkot sudah adem ayem.
Ong menambahkan, pengurus dan jemaat juga mempersiapkan perayaan yang lebih besar untuk Cap Go Meh. "Kami akan melakukan Kirab Cut Bio," kata Ong.
Namun, acara yang sejatinya diperingati pada Jumat mendatang (18/2) itu, diundur menjadi Minggu (27/2). Kata Ong, jemaat kelenteng akan melaksanakan arak-arakan mengelilingi jalan-jalan protokol di Tangerang. Sebagai ketua pelaksana kirab Cut Bio, Ong menargetkan kirab tersebut diikuti sekitar 5.000 peserta.
Tahun ini warga China Benteng yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, merayakan Imlek lebih meriah. Pada tahun sebelumnya,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408