Ketika Warga Desa Transmigran Cas Cis Cus Bicara Bahasa Inggris
Minggu, 05 Agustus 2012 – 18:17 WIB

Dirjen P2KTrans Kemenakertrans, Jamaluddien Malik (tengah) dan Mustofa (pojok kanan belakang) saat foto bersama dengan para pejabat Kabupaten Barito Kuala, serta anak-anak Kampung Inggris Karang Indah. (Foto: Nicha/jpnn)
Dari ujung jembatan muara hingga ke titik pusat lokasi Kampung Inggris tidak terlalu jauh, dan hanya ditempuh waktu sekitar 7 menit dengan menggunakan mobil. Setibanya di lokasi, langsung disambut oleh Kepala Desa dan serta tokoh masyarakat Desa Karang Indah dan menuju balai desa. Ketika sudah memasuki balai desa yang kondisinya ala kadarnya, secara tiba-tiba datang segerombolan anak-anak usia sekolah dasar dan mengucapkan salam kepada tamu dan rombongan. “Welcome to our English Village,” ujar mereka.
Setelah itu, anak-anak yang terdiri dari 10 orang tersebut membawakan lagu dengan bahasa inggris. Lagu pertama berjudul "Enjoy" yang merupakan lagu anak-anak “Di sini Senang Di Sana Senang” yang diterjemahkan ke bahasa Inggris. Kemudian, disusul lagu kedua yang berjudul ‘Twinkle Twinkle Little Star’. Kedua lagu berbahasa Inggris tersebut dibawakan cukup kompak dengan berdiri dan berlatar spanduk bertuliskan "We are ready to learn English".
Usai bernyanyi, mereka pun mengucapkan terima kasih kepada tamu dan rombongan tetap dengan menggunakan bahasa Inggris dengan lancar, meskipun, ada beberapa orang tua yang juga penduduk Kampung Inggris Karang Indah yang masih terbata-ata menggunakan bahasa Inggris. Mereka terlihat percaya diri walaupun kemampuan bahasa Inggris mereka terbatas, karena menurutnya ini semua adalah masih tahap belajar dan harus percaya diri.
“Karena kita tidak mau daerah kami kalah dengan daerah lain, terutama di Pulau Jawa. Kami ingin membuktikan bahwa kami bisa seperti orang-orang di Jakarta,” ungkap Mustofa kepada JPNN.
TAK pernah dibayangkan jika orang desa di pedalaman mampu berbicara bahasa Inggris dengan fasih dan lancar. Sebagai orang kota, tentu kita sulit
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara