Ketika Warga Miskin RI Luput dari Penanganan COVID-19

'Jangan sampai sakit'
Evi Mariani, seorang pengelola situs berita, juga mengalami cobaan berat selama seminggu setelah saturasi oksigen ayahnya yang terinfeksi COVID, Ijan Sofian, anjlok.
Butuh waktu lima hari bagi Ijan untuk dirawat di rumahsakit. Dia meninggal dua hari kemudian.
"Saya harus mengakui bahwa kami mendapatkan kamar rumah sakit untuk ayah melalui jaringan kerabat," ujarnya.
"Kami bukan orang kaya, tapi masih bisa mendapatkannya melalui mekanisme pasar. Untuk orang miskin? Ini situasi yang sangat menyedihkan karena mereka tidak punya uang dan jaringan," kata Evi.
Dengan ancaman virus yang beredar di gang-gang sempit dan pengap di daerah Muara Baru, Herdayati mengaku hanya bisa mengikuti saran tetangganya:
"Jangan sampai sakit, Bu. Jangan sakit."
REUTERS
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim.
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Di Muara Baru, kawasan padat penduduk di Jakarta Utara, belakangan ini sering terdengar lelucon pahit tentang istilah PPKM
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya