Ketoprak, Efektif Latih Teamwork

Ketoprak, Efektif Latih Teamwork
Ketoprak, Efektif Latih Teamwork
JAKARTA - Ikut sertanya para pejabat dan direksi perusahaan pelat merah dalam pergelaran seni ketoprak itu ternyata tak sekadar dilandasi niat melestarikan budaya tradisional. Mereka mengatakan, latihan-latihan sebelum pementasan tersebut juga efektif mengasah keakraban dan kerja sama (teamwork) para pemain.

"Pentas ketoprak ini membuat interaksi antarpemain lebih akrab, bahkan sudah seperti keluarga. Tanpa sadar, teamwork itu terbawa ketika kami menjalani pekerjaan sebagai profesional," tutur Yuliarti Merati, Direktur Produksi PT Indofarma Tbk.

Karena kenikmatan itu, Yuli yang kini ditunjuk sebagai salah seorang ketua di Paguyuban Puspo Budoyo sering mengajak eksekutif perusahaan farmasi atau pejabat di Kementerian Kesehatan ikut bermain ketoprak, minimal menyaksikan pementasan. "Selama ini, ketoprak sering dianggap sebagai seni budaya masyarakat kelas bawah. Ini anggapan keliru, karena seni itu tidak mengenal sekat sosial," jelasnya.

Pendapat tersebut diamini Bambang Soepeno. Saat latihan maupun pentas, seluruh atribut dan status sosial tercabut. Pejabat, eksekutif, staf, maupun seniman ketoprak yang asli, melebur menjadi satu kesatuan. "Tak ada bos atau bukan bos. Semua satu, pemain ketoprak," tuturnya.

JAKARTA - Ikut sertanya para pejabat dan direksi perusahaan pelat merah dalam pergelaran seni ketoprak itu ternyata tak sekadar dilandasi niat melestarikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News