Ketua AIPI: Inovasi dan Riset Kunci Masa Depan Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia dihadapkan pada kondisi rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini bisa dilihat dari sejumlah laporan terkait Human Capital Index (HCI), peringkat SDM Indonesia berada pada ranking 96 dari 175 negara.
Padahal, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional mutlak dibutuhkan sebuah terobosan inovasi di bidang pendidikan. Hanya dengan perbaikan kualitas pendidikan maka SDM dapat naik kelas.
"Ketertinggalan dalam hal kompetensi SDM secara global tak lepas dari kualitas pendidikan yang masih rendah," kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam webinar pendidikan yang diselenggarakan President University di Jakarta, Kamis (15/10)
Indonesia secara konsisten mendapat peringkat rendah dalam Program for Intemational Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Tren juga menunjukkan adanya penurunan skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang makin cepat untuk bidang matematika dan terutama sains.
"Skor PISA Indonesia juga menurun lebih cepat dibandingkan banyak negara lain. Skor PISA kita berada di peringkat 66 dari 81 negara,” ungkap Prof. Satryo.
Tak hanya itu, menurutnya peringkat perguruan tinggi Indonesia juga jauh tertinggal dari negara-negara lain utamanya negara G20.
Ketua AIPI Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan inovasi dan riset kunci masa depan bangsa
- Saat Melantik Pengurus Baru Partai Hanura, OSO: Kami Mendukung Prabowo
- Dukung Kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia, BNI Gandeng IKA ITS
- Gubernur Banten Andra Soni Terus Awasi Kinerja Kepsek, Siapkan Reward dan Punishment
- Prabowo Subianto dan Relasinya dengan Umat Islam
- 6 Bulan Prabowo-Gibran: 74 Persen Puas, tetapi Ekonomi Penuh Tantangan
- Irwan Fecho Bicara Pembangunan Berkelanjutan di Rakernas IKA SKMA 2025